Tuesday, December 1, 2009

Mari Mengaji secara Berguru


MENGAJI SECARA BERGURU


Poro sedulur siang ini saya coba sempatkan menulis, semoga bermanfaat.Saya Mencoba mengingat tembang jawa yang dulu diwajibkan kepada anak2 SD di Jawa Tengah & Jogja (mungkin Jawa Timur juga). Baik itu Pangkur, Maskumambang, Sinom, Dhandhanggulo, Kinanthi, Pocung dll.
Ada yang mengilhami untuk saya bahas salah satu lagu Dhandanggulo diwaktu saya ngaji caberawit (tempoe doeloe masih imut2) berikut:
Jroning Qur'an nggoning rasa yekti, nanging ta pilih ingkang uningaKejaba lawan tuduhe, nora kena den awurIng satemah nora pinanggih, mundhak katalanjukan, temah sasar susurYen sira ayun waskita, sampurnane badanira puniki, sira anggegurua
Arti singkatnya adalah sbb:Dalam Al Qur'an terdapat kebenaran sejati, tetapi hanya yang terpilih yang tahu, Dan juga yang mendapatkan petunjuk, hal itu tidak bisa sembarangan Pada bagian yang tersirat jangan kebablasan, jangan sampai kesasar Apabila engkau ingin bijaksana, mencapai kesempurnaan dalam hidup, maka bergurulah.
Berikut penjelasannya:**Jroning Qur'an nggoning rasa yekti. Kebenaran sejati adanya adalah dalam kitab suci (Al Qur'an). Tentu bukan hanya sekedar membacanya atau malah hanya mendengarkan kasetnya. Tapi memahami isi dan pesan yang disampaikan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Barangsiapa berpegang teguh dan menyandarkan hidupnya pada Quran maka niscaya tidak akan tersesat.
**Nanging ta pilih ingkang uninga, kajaba lawan tuduhe, Hanya mereka yang terpilih yang akan mendapatkan petunjuk. Bersyukurlah kita semua yang dipilih untuk menetapi hidayahNya. Innalloha yahtassu birohmatihi man yasa'.. Kalau orang sudah terpilih mendapat hidayah maka tidak akan ada yang bisa menyesatkan.
**Nora kena denawur ing satemah nora pinanggih, mundhak ketelanjukan, temah sasar susur. Quran itu tempatnya kebenaran. Namun dalam mengartikan ternyata tidak boleh sembarang. Semua harus didapat dari hasil proses mengkaji. Bukan hanya baca tafsir lewat buku maupun internet. Man qola bikitabillahi azza wajalla biro'yihi, fa asoba faqod akhto'. Artinya barang siapa mengartikan Al-Quran hanya berdasar pendapat opini/pendapat sendiri, meski benarpun tetap dihukumi salah. Jadi marilah mengaji dengan proses yang benar.
**Yen sira ayun waskitha, sampurna ing badanira, sira anggegurua. Jadi bila kita ingin mendapat kesempurnaan iman, mari mengaji kepada guru, ustadz, mubalegh yang mereka sudah mengkaji sebelumnya kepada gurunya hingga tersambung isnadnya sampai Nabi Muhammad SAW. Pesen N.Muhammad SAW: Kiat menjaga keimanan adalah dengan memperbanyak ilmu agama & sering mndengarkan nasihat (H.S.Bukhori jilid 1). Jadi mari mencari ilmu dengan mengkaji (berguru) bukan hanya baca dari buku atau dari internet, Terakhir, saya jadi ingat lagu disaat masih ngaji caberawit..Yang lupa atau belum tahu mari menyanyikan bersama, jangan lupa ajarkan juga kepada anak2 Anda. Semoga menambah motivasi dalam mengaji caberawit.
Poro sedulur, Jaler lan estriMonggo to sami sedoyo ngajiNgaji Qur'an lan Sunah nabineMaca Makna lan keterangane. .
Artinya:Saudara-saudarku, Lelaki maupun perempuanMari kita semua mengajiMengaji Qur'an dan sunah nabi (hadist)Membaca, Memaknai dan menerangkan (menuliskan keterangannya)
Semoga dari tulisan sederhana ini bisa memberi pemahaman lebih. Semoga bermanfaat..

Pesan saya: Sempatkanlah Waktu Mencari Ilmu agama, ilmu berdasarkan Al-Qur’an & Al-Hadits, mumpung masih diberi kesempatan Hidup di DUNIA

No comments:

Post a Comment